Senin, 12 Mei 2014

Kalau tidak mau dengar, bacalah.

Ada kisah sebentar. Antara Aku dan seorang lelaki.
Katanya, "Kenapa kau terlihat bahagia sekali?"
kujawab sambil tersenyum genit, "Aku sudah mengakhiri semuanya"
dia hanya tertawa, dia bilang lagi "Tidak ada lelaki yang kau cintai selain dia. Aku bisa melindungimu dari semua gelisah, tapi kau tidak pernah mencintaiku. Kau sudah tidak mau bertahan? Kau bisa, aku tahu"
Aku diam.

Seenaknya saja lelaki ini bilang aku bisa. Padahal dia tidak tahu apa yang kujalani. Padahal dia tidak tahu aku selalu dalam perlindungan yang salah, termasuk dalam perlindungannya. Kukisahkan padanya tentang patah hati. Dia bilang, waktu yang akan sembuhkan. Kukisahkan padanya bahwa bukan aku yang salah atas tuduhan orang-orang itu, dia bilang, sudahlah, kau sangat kuat.

Kutanya padanya "apa benar aku yang salah?"
Dia ragu menjawabnya. Kutunggu beberapa saat, akhirnya dia bilang, "aku tidak tahu"
Ah sama saja dengan tidak bertanya.
"Tapi aku percaya padamu" dia melanjutkan.
Dalam hati aku memaki. Apa yang kau percayai dariku? Apa yang bisa kupercaya darimu? Hampir tidak ada. Aku berusaha sebisa mungkin membahagiakan orang itu, tapi dia selalu menyalahkanku. Aku berusaha sebisa mungkin mencintai lelaki ini, tapi dia malah percaya padaku. Bukan ini yang kumau! Hanya ketidak-mengertian yang kudapat. Kumaki mereka lewat senyuman yang paling manis. Kau tidak akan mengerti, kalian juga.

Lewat kisah sebentar ini kutuliskan, aku tidak pernah menyesal atas keputusanku. Meski kubuat dengan ketidak-mengertian. Tapi sebetulnya mereka lebih tidak mengerti lagi.  Kau tidak mau mendengar, yasudah kau baca sajalah. Jangan salahkan aku.

Aku jahat
Saat aku lari ke pelukannya waktu kau tak menginginkanku
Aku jahat
Saat aku tanggalkan cintaku waktu kau berpaling dari perhatianku
Aku sejahat kau, ternyata

*ps: kata perempuan2 itu, mereka tidak pernah sekuat aku.