Senin, 02 Desember 2013

beach...

"Tahukah kau mengapa Tuhan menciptakan langit dan laut?
Semata agar kita tahu, dalam perbedaan, ada batas yang membuat mereka tampak indah dipandang" - Rumah di Seribu Ombak, Erwin Arnada.
 
Sebelum aku melihat matahari tenggelam,
Aku hirup dalam-dalam bau asin yang tidak asing
Awan sedang tidak menghalangi matahari
Baru pukul 4 sore, matahari belum mau tenggelam
Sendirian atau berduaan, pantai tidak pernah menjemukan
Cokelat kulitku
Entah warisan entah karena ke pantai keseringan

"...Maybe you're too close to see"
Aku tidak pernah merindukan pantai sampai aku tinggal di daerah pegunungan. Pertama-tama, aku suka melihat pemandangan kota dari atas puncak Batu. Aku bisa melihat lampu-lampu kota menyala dari ketinggian dengan suhu yang dingin. Tapi beberapa waktu kemudian, aku rindukan pantai. Selalu ingin pantai.

Dulunya, kalau suntuk bosan atau jenuh, aku lari ke pantai. Dulu pun aku sama sekali tidak menyadari kalau pantai adalah satu-satunya penghiburku sampai aku tidak menemukan tempat penghibur lain di daerah pegunungan ini. Suntuk sekali.

Memang indah melihat pemandangan dari puncak. Tapi aku lebih tenang jika yang kulihat adalah pantai. Memang romantis suhu dingin dan lampu-lampu kota, tapi aku lebih cinta pada pantai dan terik matahari yang membakar kulit.

Pernah aku ke pantai yang ada di Malang Selatan. Tapi ternyata tidak mengobati kerinduan. Ada iklim yang tidak dapat kutemukan di pantai tersebut. Ada suasana lain yag kucari, yang tidak ada di pantai yang itu. Perlu tiga jam untuk sampai di pantai itu, setelah sampai, lelahku tidak terobati. Lain seperti yang ada di pulauku. Entah kenapa tidak pernah lelah untuk pergi ke pantai dan disana lelah batin selalu terobati setelah menghirup bau asin. Aku ingin sekali ke pantai setiap sore seperti dulu, sendirian atau berduaan.

*ps : "Go on and go free..."



Kamis, 28 November 2013

It's Been A Hard Day's Night

Beberapa bulan ini sepertinya so bussy. Urus itu urus ini -__-  so, here im telling you!

Heiii (sedang semangat) beberapa hari lalu, tanggal 13-15 November, ikut kepanitiaan Metro Tv on Campus di kampusku yang putih. Sebelum event besar ini dilaksanakan, tentu banyak rapat yang diikuti. Sebenarnya aku hanya ikut 3 rapat. Hehe.

Rapat terakhir, sehari sebelum event, aku ikut pengurusan Ticketing. Entah kenapa dari sejak SMA, sukanya di ticketing. Jadi di Smansa Mataram sekolahku dulu, ada event festival musik yang mendunia di Mataram namanya STIFEST. Sistematikanya, setelah beli tiket, masuk lewat pintu masuk lalu di-cap sebagai tanda sudah beli tiket dan supaya nanti bisa keluar-masuk gedung. Bisa ditebak, aku tukang capnya. Haha.

Balik ke Metro. Acara pertama adalah Kompetisi Stand Up Comedy.
Serangkaian acara Metro Tv ini gratis. Jadi kemarin itu, kamu tinggal buka web Metro Tv, daftar disana dan nanti tiketnya di print out. Bergegas, karena ticketnya terbatas. Sebagai penonton yang tidak tahu apa-apa dan tujuannya hanya menonton, ada baiknya kamu ikuti aja perintahnya. Setelah di print out, tiket harus kamu tukarkan dengan Voucher Ticket dari Metro Tv. Nah Voucher Ticket itu yang nanti kamu tukarkan dengan merchandise dari Metro Tv. Merchandise untuk nomor voucher 001-1500 dapat kaos+sertifikat, 1500-3000 dapat notes+sertifikat. Wah panjang deh ceritanya.

Kompetisi Stand Up Comedy pecah abis! Comic-comic  nya keren. Ngakak gak berenti-berenti. Di tengah acara, Pak Han, staff Humas UMM nyuruh Aku, Nisa dan Ila (akhir-akhir ini kami selalu bertiga) interview tiga comic unik. Aku interview Danny, Nisa interview Fajar, dan Ila interview Omes. Masing-masing punya keunikan tersendiri. Beritanya lihat di mediamahasiswa.com (beritaku banyak di edit)
Bersama Danny (tengah)


Bersama Regi (kiri) Fajar (kanan)
Bersama Omes
Ini sih sudah terkenal se Malang Raya :D
Ila Aku Ica (kiri-kanan)
Hari kedua, pelatihan Jurnalistik. Pematerinya Zelda Savitri, Boy Noya, Sumi Yang, Prabu Revolusi.

Hari ketiga supeerrr pecah! Mata Najwa “Komandan Koboi” on stage. Baru pertama kali melihat ganasnya manusia. Sebagai tukang ticketing, melayani orang-orang yang menukarkan voucher tadi dengan merchandise. Wih ternyata animo mereka luar biasa. Demi kaos dan notes! Hampir sakit jiwa layani mereka. Complainnya, muka melasnya, penipuan agar dapat lebih banyak, dll.
Sayangnya gak bisa dinner bareng Najwa-nya. Jadi gak ada foto sama artis hahah.

Setelah itu, beberapa hari kemudian ada acara HUT Media Mahasiswa. Setelah itu kemarin ada Comm Tour. Besok ini ada Screening untuk anggota MM yang baru. Dan schedule lain yang menunggu untuk digarap. Is there anybody wants to cheer me up? hehe
Semangatlah, hidup harus tidak untuk tidur :D (ini ngetiknya susah! haha)

*ps: congratulation. you've been successful made me into the person i hate. and you know you should be glad~

Rabu, 23 Oktober 2013

Kebun (Perasaan) Binatang

Aku belum bisa menulis tentang yang lain kecuali bercerita.
Apa pun yang dapat kau petik, petiklah. Apa pun persepsi yang terbentuk, biarkanlah.

"Sudah kubilang, aku menyukai hal-hal yang kuno. Aku suka lagu lama, suka cerita lama, dan segalanya yang sudah termakan jaman.
Aku suka puisi, aku suka cerita pendek, aku lebih menyukai novel, aku suka lukisan, aku suka sketsa, aku suka drama, aku suka orkestra, aku suka akustik, aku suka rock n roll, aku suka Marilyn Monroe, aku suka Elvis Presley, aku suka banyak dan semuanya lampau.
Jika kebetulan sama dengannya, itulah mengapa aku bersama dengannya".

Kemarin beberapa hari yang lalu, saat sarapan, aku mendengar kicau burung. Entah burung apa, aku tidak tahu, tapi suaranya menggelitik sampai ke dalam hati. Tiba-tiba aku ingin memelihara burung.
Tapi tak pernah tega membiarkan burung tinggal dalam sangkar dan tidak bebas terbang kemana dia mau. Aku tidak mau dihibur suara burung yang merasa terkekang. Kalau pun burung itu nyaman berada di sangkarnya, tentu hanya karena makan tak perlu cari. Atau merasa terlindungi dari ancaman pemangsa. Tapi aku samasekali tidak bisa menerjemahkan bahasa burung. Cari saja matanya, tatap, lalu baca apa yang dia mau. hehehe.

Sebelumnya, aku tidak pernah ke kebun binatang. Lalu suatu waktu, teman-temanku pergi mengajak liburan ke kebun binatang. Ku lihat beberapa monyet bergelantungan dan memanjat pohon. Kelihatannya bahagia. Kelihatannya. Lalu aku melihat beberapa zebra yang sedang makan bersama. Dan banyak lagi binatang-binatang yang berkumpul dengan kawanannya masing-masing. Aku senang lihat binatang. Tapi ketika sampai ke kandang macan, aku sedih. Seakan kehilangan kegarangannya, macan itu hanya duduk-duduk tenang. Matanya bahkan tidak memancarkan gairah apa pun. Aku lupa macan jenis apa, atau mungkin malah harimau yang kukira macan. Aku memang tidak hebat dalam mengingat nama-nama, apalagi waktu itu aku tidak membawa alat tulis dan terlalu malas mengeluarkan Hp untuk mencatatnya. Seakan tahu (atau sok tahu) tentang perasaan si macan, aku bahkan merasa kesepian. Bayangkan, dia sendiri, tanpa arena untuk bertualang. Dan macan, kau tahu, macan bukan kucing anggora yang manja! Tentu dia tidak suka berada di kandang--yah walaupun kandangnya lumayan besar dan dibuat seakan hutan rimba. Rasanya ingin sekali kubawa ke hutan afrika sana.

Jalan sedikit, aku temui kandang singa putih. Aku tambah sedih. Singa putih itu berjumlah dua atau tiga ekor. Juga duduk duduk mengantuk tanpa semangat. Seakan bisa menembus matanya, aku tahu sekali dia bosan. Entah berapa tahun dikurung dan hanya jadi tontonan. Sampai pada perjalanan ini, aku jadi tidak suka ke kebun binatang. Kok malah jadi sedih.

Bukan hanya itu, lalu aku melihat jenis monyet bulu putih lucu yang diam sendiri di kandang. Duduk sedih tanpa ada yang temani. Puncak kesedihan dan membuatku tidak ingin lagi berlibur ke kebun binatang adalah, saat melihat anak gajah tidur sendiri. Dia seperti putus asa dan tidak tahu akan melakukan apa pada hidupnya. Mengenaskan rasanya hati ini. Mungkin beberapa orang biasa saja, kenapa aku gelisah seperti ini juga aku tidak tahu. Akhirnya aku ceritakan perasaan konyol ini pada teman terdekatku. Dia bilang, dia juga pernah ke kebun binatang, tidak berjalan kaki sepertiku, jelas bukan di kebun binatang yang kukunjungi. Aku lupa dia menyebut kebun binatang yang mana, yang jelas, jalan-jalannya pakai kereta yang kacanya tertutup katanya. Dia bilang seru sekali. Seperti memasuki hutan belantara dan bertemu binatang-binatang liar. Dia malah senang sekali ke kebun binatang karena itu. Aku pikir, mungkin karena dia pergi di masa kecilnya dan tidak memikirkan kegelisahan atau tidak bisa membaca kegelisahan karena ya dia anak kecil. Dan sedang bahagia diajak berlibur kedua orang tua.

Aku tidak bisa melupakan singa putih, macan, monyet bulu putih dan terutama gajah kecil itu. Juga kegelisahanku setiap kali menembus mata-mata kosong yang menyiratkan lebih dari verbal.

*ps: aku menyesal telah lebih banyak membaca matamu daripada smsmu.






Gajah, sini ku peluk...

Minggu, 06 Oktober 2013

Pekerjaanku Beberapa Waktu Ini...

Selain disibukkan sama tugas kuliah, kerjaanku beberapa waktu ini ngutak-ngatik foto dan memperdalam photoshop, satu lagi yang paling kupelajari: make up!!!
Banyak sudah 'korban' pembelajaranku yang dengan sukarela ku preteli :D

Anggun dalam balutan etnik, yang membuat dia lebih lebih dewasa dari umur aslinya.
  





Ini Rani, 'korban' berikutnya. Katanya dia pengin foto pake lipstik merah, yaudah kujadikan seperti itu he he he.

Favoritku: oldies style. Rani kujadikan cewek jadul :D


Untuk foto+make up si Anggun, biasanya take 2 hours. Pas eksekusi si Rani, hampir 4 jam. Wah sampe mood ku hampir hilang :D tapi yang penting mereka bahagia, kan berasa jadi model majalah gitu :p jangan kapok jadi korbanku ya :D 

Minggu, 22 September 2013

Berdua Bersatu dan Bersama

Patah hati ternyata bukan hanya karena cinta yang ditolak. Tapi memang patah hati selalu menjurus pada urusan cinta. Setiap cinta sungguh pantas untuk diperjuangkan, tapi tidak sembarang cinta perlu untuk kamu perjuangkan. Cuma diri kita sendiri yang dapat menaksir pasti ukuran perjuangan kita untuk sebuah cinta yang hanya singgah atau akan tetap berada dihidup ini. Bagi orang-orang yang pernah berjuang, dia akan tahu betapa perjuangan selalu ditemani keperihan. Tapi kalau memiliki tekad yang kuat, akan lain ceritanya.

Dan untuk cinta yang kita rasakan, bukan tidak mungkin cinta itu hanya hasrat atau obsesi semata, yang malahan kita sebut-sebut sebagai cinta. Well, pernahkah kamu benar-benar tahu cinta yang murni itu seperti apa? Cinta tanpa tuntutan, cinta tanpa kemarahan, cinta tanpa keegoisan, cinta tanpa kecemburuan, atau bahkan kita sama sekali buta tentang cinta. Karena itu, kadang atau sering, kita tidak tahu kapan waktu untuk menyerah atau kapan waktu untuk tetap bertahan.

Aku kenal seorang teman yang selalu perjuangkan cintanya, dan sering, dia pertahankan cinta yang salah. Entah cinta yang diperjuangkannya yang salah atau waktunya berjuang sudah terlambat, aku tidak terlalu paham. Aku pernah juga berjuang sampai penghabisan, lawan keras batu kepala, sampai akhirnya aku akan menyerah. Tidak ada yang bisa mencegahku untuk menyerah, mungkin sama juga dengan temanku tadi, tidak ada yang bisa mencegahnya untuk berhenti berjuang bahkan meski untuk cinta yang salah. Sampai akhirnya seorang teman yang lain mengirim pesan “hubungan itu tentang dua orang, bukan satu”. Pesan itu menyadarkan aku.
Akhirnya kukirim pesan pada temanku yang pertama, yang sedang pertahankan cinta yang salah atau berjuang diwaktu yang salah.
Aku bilang; “Jika kamu mempertahankan, tidak akan ada artinya kalau saya tidak bertahan. Dan jika saya bertahan, tentu tidak ada artinya kalau kamu tidak mempertahankan”

*ps: berdua; kamu dan saya. Bersatu; jangan pisah. Bersama; saling berjuang. Kita berdua bersatu atau tidak usah bersama sekalian.

Senin, 16 September 2013

Bukan Benci!

Senin Malam, 16 September 2013

Entah kenapa suka sekali nulis malam-malam. Sukanya sama suasana malam. Tapi kadang bikin nelangsa.
Beberapa hari yang lalu temanku perkenalkan dengan lagunya Freddie Mercury, judulnya There Must be More To Life Than This. Inti artinya, memang harus ada kehidupan yang lebih dari sekedar hidup saja. Sama, dia juga lebih dari sekedar teman.

Prolog barusan tidak ada hubungannya dengan apa yang akan aku ceritakan pada kalian malam ini. Aku ingin cerita, bahwa aku tidak suka pada musisi, penyair, atau pun seniman. Sejak dulu, Aku tahu bahwa pekerjaan mereka adalah mencintai keindahan. Dan sudah sejak dulu aku tidak mau mencintai seorang musisi, penyair atau pun seniman. Tidak. Tidak mau.
Tapi, Aku ini penikmat lagu, puisi, novel, cerpen, film, drama, panggung teater, lukisan, dan seni-seni lainnya. Aku bahkan menggilai karya-karya seniman. Dan sungguh, semakin aku mengagumi seniman, semakin aku tidak mau mencintai mereka.

Seniman begitu banyak mencintai keindahan. Aku seorang pencemburu akut. Dari dulu sudah ku wanti-wanti agar jangan jatuhi seorang seniman dengan cinta. Celaka! Terlalu banyak keindahan-keindahan yang mereka kagumi, sedang aku hanya mau menjadi satu-satunya keindahan. Kalian tidak bisa menyalahkan salah satu dari mereka. Yang merasa Seniman tolong jangan beri komentar, apalagi seorang Pencemburu.

*Ps: Empat Belas September sudah berikan aku cinta sekaligus cemburu, tapi bukan pada Seniman!

Sabtu, 17 Agustus 2013

"semua akan baik saja" such a magic words

Minggu malam Malang hujan pukul 10:46
Bukan mau menceritakan cerita hidupku, bukan mau menceritakan perasaan atau hatiku, bukan mau menceritakan kerisauan pikiranku, bukan mau menceritakan kerinduan yang tak tahu pada apa siapa atau mengapa, bukan mau menumpahkan kemuakan atau kebencian atas ketidakadilan yang biasanya terjadi dimana-mana, bukan mau mengeluh atas semua yang tidak bisa kumiliki, bukan mau memarahi diriku karena kurang dari kelebihan, bukan mau menghakimi atas ketidakmampuanku dalam menghadapi masalah, bukan mau memberitahumu bahwa aku butuh kekuatan untuk tetap bertahan. Bukan. Bukan, bukan, bukan, bukan seperti itu, bukan seperti pikiranmu.

Lao Tzu, filsuf china mengatakan "Memahami orang lain adalah kebijaksanaan, memahami diri sendiri adalah pencerahan". Mungkin aku belum cukup bijak untuk memahami orang lain, dan aku belum mendapat pencerahan untuk memahami diri sendiri. Maaf, aku tidak tau apa yang membuatku begitu sibuk hingga seakan-akan banyak sekali hal yang terbengkalai. Mungkin aku terlalu asyik berenang mengikuti arus. Kupikir, lebih mudah berenang mengikuti arus daripada melawan arus. Orang-orang dan keadaan disekitarku cepat berubah, maka kupikir aku juga harus berubah. Kubaca dari Confusius, seorang filsuf yang juga berasal dari china mengatakan "Hanya orang yang paling bijaksana dan yang paling bodoh yang tidak pernah berubah" hahaha berarti aku dan orang-orang yang berubah disekitarku bukanlah orang yang paling bodoh dan juga orang yang belum cukup bijak.

Oh mungkin, mungkin saja aku sibuk menjalani hidup berdasarkan harapan-harapan orang lain sehingga aku melupakan harapan-harapanku dan aku lupa melalui jalan hidupku sendiri. Benar, itu kulakukan untuk membuat orang-orang nyaman didekatku. Bukankah berenang mengikuti arus lebih mudah dibanding melawan arus? hahaha. Mungkin juga aku salah mengartikan kutipan itu.
Kubaca juga, "sebenarnya apa yang tidak kamu lihat itu lebih penting daripada yang kau lihat". Bagaimana? bisanya yang tidak kita lihat menjadi lebih penting, kan kita tidak lihat?. Pikirku, berarti kita harus lebih percaya pada apa yang tidak kita lihat dan mengabaikan apa yang kita lihat. Tapi menurutku juga, apa yang kita lihat adalah fakta yang ditunjukkan. Jadi? mengandalkan kepercayaan dan keyakinan serta perasaan sajakah kita?

Kepercayaan tidak dibuat, dia dilahirkan. Kalau kamu tidak percaya, jangan dipaksa untuk percaya. Keyakinan datang dari hati, dia tidak datang dari paksaan atau doktrin dari orang lain. Yang hatimu katakan, itulah keyakinan. Yang orang bilang, biarkan saja, kadang orang merasa lebih mengerti keadaan kita daripada kita sendiri, bagaimana bisa? mungkin memang bisa, tapi lebih sering tidak bisa. Dan perasaan. Bagaimana mungkin kita mengandalkan perasaan? siapa mau membicarakan tentang perasaan yang kian hari kian tidak menentu? Aku tidak.

Banyak sekali kesalahpahaman yang telah terjadi sampai yang terburuk adalah mengakibatkan konflik tak berujung. Memang sememang-memang, hati manusia tidak ada yang tahu seberapa dalam ketulusan atau bahkan kebengisannya. Sejauh ini, aku hanya bisa berusaha berjiwa besar, berlapang dada, dan mengikhlaskan. Ketahuilah, ketiga hal itu adalah hal paling sederhana dan yang paling sulit dilakukan oleh setiap orang. Terakhir, saat aku juga merasa tidak mampu melakukan ketiga hal itu, i just think to myself; "everything's gonna be allright". Klasik. Tapi itu satu-satunya pikiran yang paling sederhana dalam kehidupan yang dirasa kian rumit.

Ps: untuk matahari yang panas, aku juga sering merindukanmu. Aku mau lihat kulitku semakin cokelat.
17 Juni 2013

Jumat, 09 Agustus 2013

Rindu yang Terlarang

Ku dengar lagu Broery Marantika berduet dengan Dewi Yull, dua penyanyi legendaris Indonesia yang lagu-lagunya sudah ditelan lagu modern. Aku suka mendengarkan lagu-lagu jaman dulu. Dengarkan liriknya yang sederhana dan musiknya yang mendayu-dayu. Rasa damai saja kalau mendengarnya. Dan memang, lagu-lagu Broery itu keren.

 nih liriknya

Sekian lama sudah kita telah berpisah
Ku rasa kini kau tak sendiri lagi 
Aku pun kini seperti diri mu 
Satu hati telah mengisi hidup ku

 Ini berarti, dua orang ini sudah saling punya pacar. Yah, tiba-tiba saja saya merasa punya pacar dan pacar saya menyanyikan lagu ini dengan pacar orang -___-

Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini 
Dan lagi mungkin kini kau telah bahagia 
Namun andai kau dengar syair lagu ini
Jujur saja aku sangat merinduikan mu 
  
Ini sudah tanda-tanda cinta lama belum kelar. Tanda-tanda firasatku sudah mulai merangsang kelakuan pacarku dengan pacar orang lain itu -__-
 
Memang tak pantas menghayal tentang diri mu 
Sebab kau tak lagi seperti yang dulu 
Kendati berat rasa rindu ku pada mu
Biarkan ku hadang rindu ku terlarang 

Nah ini mereka sudah tau diri kalau tidak boleh menyeleweng. Kalau kataku ke setiap orang-orang yang ketemu sama mantan atau teman yang hampir sudah mau jadian; "Jujur saja, meski tiga kali helaan napas, kamu sempat mengingat setiap kenangan manis yang pernah kalian buat"
 
Biar ku simpan saja
Biar ku pendam sudah 
Terlarang sudah rindu ku pada mu 


Ternyata banyak rahasia yang pacarku dan pacarmu simpan, kawan.

Ku isi kan rindu di hati ku
Ku harap tiada seorang pun tahu 
Biar ku simpan saja
Biar ku pendam sudah 
Oh terlarang sudah rindu ku pada mu

Sampai disini, firasat hanya tinggal firasat. Pacarku dan pacarmu saling merindukan. Meski dalam 3 kali helaan napas atau dibawa sampai bantal.

Berakhir lagunya, berakhir pula khayalanku tentang pacarku. Wah mengerikan kalau kenyataan. Walaupun liriknya sering tragis, tetap juga kudengarkan lagu-lagu lawas mendayu itu. Lalu mengkhayal, lalu ber-istighfar.

*ps: entah kenapa post malam ini rancu. hahaha firasat oh firasat. mereka hancurkan rasionalku.

Kamis, 08 Agustus 2013

Biar kuperjelas...

Bahasa inggrisnya, long long time ago...
Blog ini sebenarnya bertujuan untuk bercerita tentang kejadian-kejadian yang kualami. Bukan ingin menilai diri, tapi ini berdasarkan pendapat-pendapat teman lama maupun teman baruku; kata teman lamaku "kamu gila" dan kata teman baruku "kamu cuek". Ya cukup saja sampai disitu, jadi, blog ini bukan lagi tentang aku, tapi tentang tulisanku. Bukan tentang kehidupanku, tapi tentang kehidupan manusia. Bukan tentang perasaanku, tapi tentang perasaan dalam tulisanku. Ah, pokoknya sekedar cerita bukan sekedar hidup.
Teman lamaku bilang "Kamu kok suka bonding", teman baruku bilang "kamu kok perhatiin rambut aja". Dari situ, biarlah blog ini tetap "Barbie Bonding" meskipun konsep isi dan blog tittle-nya sekarang sudah agak melenceng dari tujuan pertama saat dibikin dulu. hehehe

Pokoknya baca aja kalo pengin baca. Jadikan gosip saat makan siang bersama juga selalu bisa. Atau apalah. Anything you want. Selama kau tidak mengganggu hidupku dan tidak membuatku marah, aku tidak akan mau campuri hidupmu.

Menulislah!

Keadaan sedang tidak mendukung waktu aku sedang menulis malam ini. Cuaca dingin berangin mungkin sebentar lagi hujan. Sama dengan hatiku. Tapi aku bohong, karena aku samasekali tidak ingin membuat analogi apapun tentang hati ini. Ah -___-

Lama aku tidak menulis. Rasa-rasanya tidak bisa lagi merangkai kata, tidak mau lagi ungkapkan rasa, tidak mau lagi menyusun cerita, tidak ingin berbagi, terlebih tidak ingin membaca, dan yang terakhir; tidak ingin mengingat.

Aku sudah terbiasa menulis buku harian mungkin sejak setelah aku baru bisa menulis. Aku tulis semua perasaanku dalam buku-buku yang kadang ada gemboknya, ada kode bak berangkas yang paling berharga, atau ku taruh buku itu ditempat yang hanya aku yang dapat menemukannya. Pokoknya rahasia. Dan jika aku sudah menulis sampai halaman terakhir, aku suka membacanya lagi dari halaman pertama. Kalimat yang sering bersuara dalam hati saat membaca ulang buku harian itu; "hah. beginikah perasaanku?" maka dari buku-buku itulah aku tahu kejadian-kejadian yang kualami dan seringkali kulupakan. Saat membacanya, tentu dan sangat pasti, aku akan mengingatnya kembali.

Kulihat buku harian terakhirku. Sekitar tiga bulan lamanya aku tidak lagi mengisinya. Satu-satu alasannya adalah karena aku tidak mau mengingat kejadian-kejadian 3 bulan belakangan ini. Kalau kutulis, mungkin jiwaku akan terus menerus berisi dendam yang tidak juga padam. Bahaya.

Setelah vacum selama itu, aku tidak menghasilkan apapun kecuali semangat yang padam. Ini juga bahaya. Maka kutulis sedikit kegelisahanku disini. Siapapun yang membaca, pasti tidak akan pedulikan, atau mungkin berakhir menjadi gosip sampah pada makan siang mereka. Entah.

Jumat, 22 Maret 2013

Another "....Ever After"

Cerita lain di malam 22 Maret 2012...

Sudah kubilang firasatku selalu menuju kenyataan. Sayangnya aku tak pernah punya bukti yang kuat. Sayangnya lagi, firasat ini selalu tentang yang tidak terlalu baik. Namun tak jarang juga ada yang baik. Aku juga bingung.

Firasat inilah yang bisa "membakar" semangat-semangatku. Semangat-semangat Bloody Monroe yang kuciptakan tadi pagi, saat aku baru membuka mata dengan perasaan aneh. Wah aku menciptakan banyak cerita yang menyenangkan diriku sendiri.

Selalu kebingungan. Terlalu banyak perubahan yang terjadi. Sudah kupelajari dan kubuat perilaku-ku agar mengerti, agar kita selaras. Tapi tak bisa juga. Kau selalu merubah hal yang kurasa sudah bisa kukuasai dan kutangani. Atau mungkin memang aku yang salah tangkap.

Malam ini sudah kukatakan untuk berapa kalinya, aku benci, aku tidak suka.
Kau tuturkan bahasa hatimu dengan suara tenggorokan yang tak bisa kudengar jelas.
Aku tak bisa menerimanya. Aku tetap benci.

Tapi sebesar apapun benci dan ketidaksukaanku, aku ingin menciptakan happily yang kau lanjutkan ever after. Kusebut itu Bloody Monroe.

Terakhir...ini baru tiga puluh empat.

*ps: bukannya aku tidak pernah bahagia. kau bukanlah orang yang pernah ku jatuhi cintaku. tapi kau seakan-akan orang yang ingin terus kupertahankan

Kamis, 21 Maret 2013

Bloody Monroe

Post terakhir, saya tulis dengan tergesa-gesa sehingga setelah saya baca ulang, saya tidak yakin pesannya akan sampai kepada pembaca. Saya selalu menulis saat memiliki emosi. Jarang sekali menulis saat tidak merasakan apa-apa. Tapi saya tidak akan merevisi post terakhir karena saya suka menjaga ke-otentik-an sesuatu (mungkin juga ke-otentikan perasaan saya).

Hari ini 22 Maret 2013. Semalam tiba-tiba saja saya browsing mencari Marylin Monroe picture. Saya tidak begitu tau tentang wanita seksi ini, hanya saja saya selalu merasa tertarik dengan warna merah. Lalu saya memilih picture yang ini



Marylin Monroe terlihat sangat cantik dengan bibir merah dan mata sayu yang menggoda. Rambut itu... i can't say anywords. Paket seksi.

Pagi ini, saya bangun lagi dengan perasaan aneh. Iya, malam-malam sebelumnya saya bermimpi aneh, termasuk malam ini. Bukannya tidak berdoa sebelum tidur-saya selalu berdoa kok. Mungkin mimpi itu datang karena saya terlalu memikirkannya. Semoga.
Masih dengan perasaan aneh, saya mengingat teman-teman baru saya dikampus; Septia, Disya, Iga, Ila, Nisa, Rani, Wilda, dan Okta. Beberapa bulan ini kami berisik sekali dikelas. Kami selalu membicarakan hal-hal konyol dan tertawa tanpa alasan yang lucu atau mungkin memang benar-benar lucu. Dengan mereka, saya merasa punya teman. Maklum, didaerah rantau.
Banyak alasan mengapa saya suka berada disekitar mereka. Mungkin nanti saya akan semakin menyayangi mereka. Dan saat itulah saya akan memberitahu lebih banyak tentang pribadi mereka. (Jablayers, thx for bring enjoy :) )

Untuk tiga hari yang akan datang, saya benci kepalsuan. Tapi saya pun harus ikut melahapnya. Banyak kekecewaan yang kami telan karena saling menghargai perasaan maupun kelelahan masing-masing. Saya menjiwainya, termasuk segala kelemahannya. Tapi saya tidak bisa masuk dalam keresahan dan kegelisahannya. Everyday i'm trying to be his best.
Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja, saya membuka buku hijau dan membaca tulisan saya sendiri "Untuk apa aku bebas di alam bebas kalau hanya sendiri". Saya pelupa, jadi ada buku untuk mengingatkan apa saja hal yang harus saya lakukan. Saya baru menyadari kenapa saya selalu berusaha ada disetiap bermacam keadaannya. Ya, ternyata begitu. Tapi sayangnya, beberapa minggu sebelum itu saya tau kalau dia meminta ruang agar bisa bebas mencintai. Saya tidak mengerti lagi.
Saya tidak bisa lagi bebas bertanya padanya, saya tidak bisa lagi bebas menunjukkan perasaan saya yang sesungguhnya padanya. Sungkan. Saya merasa mengenal dia, tapi jauh didalam hati, ternyata tidak. Klasik memang. Tapi saya tidak mau menyerah, dan saya memang seperti itu sampai dia tidak lagi mempertahankan saya. (mempertahankan saya; mungkin itu satu-satunya bentuk cintanya yang bisa membuat saya tetap bertahan). My night, i lost you.

Hari ini saya kuliah jam 1 siang. Dan saya selalu semangat seperti hai-hari biasanya. Semangat-semangat itu tercipta dari banyak hal yang membuat saya "terbakar". Semangat-semangat itulah yang saya sebut "Bloody Monroe"

*ps: Monroe berdarah!

Kamis, 21 Februari 2013

Aku pengin kamu tahu aku

Sebenarnya tidak mau membicarakan diri sendiri karena pasti yang keluar tuh bagus-bagusnya aja. Tapi sekian lama akhirnya harus juga memberitahu orang kalau aku pengin dimengerti. Karena aku kurang bersuara, kamu jadi tidak mengenal suaraku. karena aku kurang berpendapat, kamu jadi abaikan senyumanku. 'kamu' yang aku maksud bukan untuk satu orang kok.

Sebenarnya juga, banyak yang perlu kamu tahu tentang aku. Tapi tak cukup sehari-duahari kuceritakan. Meski kuceritakan, kadangpun omonganku tak bisa dipegang. Omonganku cuma bisa diingat, tapi karena terlalu banyak hal yang minta diingat, kadang kamu pun lupakannya.

Kalau kamu merasa kenal aku, ingatlah lagi jaman kapan kamu merasa mengenalku. Apa itu saat sebelum bersekolah? Saat TK? Saat SD? SMP? SMA? Kuliah? yang mana?
Karena aku terus merasa berubah dari waktu ke waktu. Jadi kalau kamu pernah mengenalku di suatu jaman, maka jangan pikir aku akan menjadi aku yang sama ada jaman lainnya. Artinya, kalau kamu teman SD-ku, maka jangan anggap aku seperti anak SD saat kau temui aku diKampusku. Tapi, aku tetap berhati baik sedari aku lahir. Beberapa kekecewaan kadang memang bisa merubah kebaikanku. Tapi sedikit.

Lain lagi halnya kalau kamu merasa menjadi temanku sedari SMP, SMA, lalu Kuliah. Yang ku maksud disini bukan teman yang hanya bertegur sapa. Tapi teman dekat sedekat urat. Mereka akan tahu kalau aku memang gila segila orang gila. Mereka bisa melihat apa yang tidak orang lain lihat.

*ps: sudah, kenali aku saja dulu.