Ku dengar lagu Broery Marantika berduet dengan Dewi Yull, dua penyanyi legendaris Indonesia yang lagu-lagunya sudah ditelan lagu modern. Aku suka mendengarkan lagu-lagu jaman dulu. Dengarkan liriknya yang sederhana dan musiknya yang mendayu-dayu. Rasa damai saja kalau mendengarnya. Dan memang, lagu-lagu Broery itu keren.
nih liriknya
Sekian lama sudah kita telah berpisah
Ku rasa kini kau tak sendiri lagi
Aku pun kini seperti diri mu
Satu hati telah mengisi hidup ku
Ini berarti, dua orang ini sudah saling punya pacar. Yah, tiba-tiba saja saya merasa punya pacar dan pacar saya menyanyikan lagu ini dengan pacar orang -___-
Tak perlu engkau tahu rasa rindu ini
Dan lagi mungkin kini kau telah bahagia
Namun andai kau dengar syair lagu ini
Jujur saja aku sangat merinduikan mu
Ini sudah tanda-tanda cinta lama belum kelar. Tanda-tanda firasatku sudah mulai merangsang kelakuan pacarku dengan pacar orang lain itu -__-
Memang tak pantas menghayal tentang diri mu
Sebab kau tak lagi seperti yang dulu
Kendati berat rasa rindu ku pada mu
Biarkan ku hadang rindu ku terlarang
Nah ini mereka sudah tau diri kalau tidak boleh menyeleweng. Kalau kataku ke setiap orang-orang yang ketemu sama mantan atau teman yang hampir sudah mau jadian; "Jujur saja, meski tiga kali helaan napas, kamu sempat mengingat setiap kenangan manis yang pernah kalian buat"
Biar ku simpan saja
Biar ku pendam sudah
Terlarang sudah rindu ku pada mu
Ternyata banyak rahasia yang pacarku dan pacarmu simpan, kawan.
Ku isi kan rindu di hati ku
Ku harap tiada seorang pun tahu
Biar ku simpan saja
Biar ku pendam sudah
Oh terlarang sudah rindu ku pada mu
Sampai disini, firasat hanya tinggal firasat. Pacarku dan pacarmu saling merindukan. Meski dalam 3 kali helaan napas atau dibawa sampai bantal.
Berakhir lagunya, berakhir pula khayalanku tentang pacarku. Wah mengerikan kalau kenyataan. Walaupun liriknya sering tragis, tetap juga kudengarkan lagu-lagu lawas mendayu itu. Lalu mengkhayal, lalu ber-istighfar.
*ps: entah kenapa post malam ini rancu. hahaha firasat oh firasat. mereka hancurkan rasionalku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar