Sabtu, 22 Maret 2014

Menikmati Sedih

Beberapa waktu belakangan kesedihan sedang datang menyelimuti
Hendak menghindar tapi melawan dengan apa, Aku tidak tau
Malah bahagia seperti menghindar terlalu jauh
Jadi aku putuskan untuk selalu sedih
Agar nanti bosan sedih lalu bahagia bisa datang
Tapi apalah
Menunggu sampai sebegini lamanya
Namun bahagia belum juga mau menghampiri
Terlalu birukah perasaan ini
Ah menyebalkan dan bikin lelah
Sebenarnya banyak tawaku
Tapi semua orang tau bahwa tawa bukanlah ukuran kebahagiaan
Jadi Aku sudah bosan menangis tapi belum pula sering bersujud
Lalu kutulis saja
Berharap seseorang membaca atau bahkan Tuhan yang berikan duli-Nya
Memang tidak ingin ku pelihara kesedihan ini
Tapi entah kenapa seakan menjadi pendamping paling serasi akhir-akhir ini
Kubaca pada cerpen
“Sudikah kau mengeccup bibir ini.....
Aih kata-kata seindah itu
Belum lagi Aku dapat menulis seperti itu
Tapi sudah lebih biru saja hati ini
Bah tak perlu kasihan!
Banyak pula yang bersedih
Tapi yang menikmati kesedihan seperti orang macam Aku ini,
Ah jarang sekali kau temukan
Jadi lebih baik jangan kau tinggalkan
*ps: ditulis pada 30 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar